Senin, 17 Desember 2012

PERKEMBANGAN ISLAM DI ANDALUSIA


A.    Pengertian Pendidikan Islam
Pendidikan islam adalah rangkaian proses yang sistimatis, terencana kompherensif dalam upaya mengtransfer nilai-nilai kepada anak didik, mengembangkanpotensi yang ada dapa anak didik, sehingga anak didik mampu melaksanakan tugasnya dimuka bumi dengan sebaik-baiknya sesuai dengan nilai-nilai ilahiyah yang di dasarkan pada ajaran Al-Quran dan Hadis pada semua dimensi kehidupan.
B.     Pola Pendidikan Islam di Spayol

1.      Kuttab
Sebagaimana yang telah dituliskan dalam sejarah oeradaban pendidikan islam, dengan swmakin meluasanya wilayah kekuasaan islam, telah ikut memperkaya dan memotivasi umat untuk mendirikan lembaga pendidikan seperti kutab-kutab yang menyebar sampai kepinggir kota. Pada lembaga ini, para siswa mwmpelajari berbagai disiplin ilmu pengetahuan, seperti fikih, bahasa dan sastra, musi dan kesenian.  Kutab termaksud lembaga pendidikan terendah yang sudah tertata sangat rapi pada saat itu, sehingga kutab-kutab itu mempunyai banyak tenaga pendidik dan siswa-siswanya. Pada lembaga-lembaga ini mempelajari bermacam-macam ilmu pengetahuan diantaranya adalah:
a.       Fikih
Pemeluk islam diandalusia menganut mazhab Maliki, maka para ulama memperkenalkan materi-materi fikih dari mazhab maliki. Tokoh-tokoh yang termansyur disini diantaranya tersebut nama Ziyad ibnu Abd. Ar-Rahman dan dilanjutkan oleh ibnu yahya. Yahya sempat menjadi kadi pada masa hisyam ibn abd rahman, dan masih banyak nama-nam lain, seperti abu Bakar, ibn al-Qutiyah, munjir ibn Sais al-Baluthi, dan ibnu Hazm yang sangat popular pada saat itu.
Santri pada kutab mendapat pelajaran yang cukup lengkap dan ulama-ulama yang ahli pada bidang ilmunya, sehingga para siswa-siswanya lebih cepat menyerap ilmu pengetahuan yang dipelajarinya, sehingga menumbuhkan minat belajar dikala itu.

b.      Bahasa dan Sastra
Bahasa dan sastra menjadi bahasa resmi umat islam di spayol, bahasa ini dapat dipelajari di kutab, bahkan kepada siswanya diwajibkan untuk selalu melakukan dialog dengan memakai bahasa resmi islam (bahasa arab), sehingga bahasa ini menjadi cepat popular dan menjadi bahasa kesehariaan.
c.       Music dan Seni
Di spayol berkembang music-musik yang bernuansa Arab yang merangsang tumbuhnnya nilai-nilai kepahlawanan. Banyak tokoh music dan seni bermunculan ketika itu, diantaranya , Al-Hasan ibn Nafi yanmg dikuluki Zifryab (789-857).
Ziryab selalu tampil pada acara-acara penjamuan kenegaraan di cordova, karena ia merupakan aransemen musik yang handal dan piawai pula mengubah syair-syair lagu yang pantas dikonsumtifkan kepada seluruh lapisan dan tingkat umur. Kepiawainnya bermusik dan seni membuat ia menjadi orang yang termansyur di kala itu. Ilmu yang dimilikinya itu diajarkan kepada anak-anaknya, baik laki-laki maupun perempuan dan juga kepada para budak, sehingga kemansyuran tersebar luasa sangat cepat.

1.      Pendidikan Tinggi
Tidak dapat dipungkiri bahwa islam di spayol merupakan tonggak sejarah peradaban, kebudayaan dan pendidikan pada abad kedelapan dan akhir abad ketiga belas. Universitas Cordova berdiri megah dan menjadi ikon Spayol, sehingga termansyur keseluruh dunia.
Universitas ini tegak bersanding dengan mesjid Abdurrahman III, yang pada akhirnya berkembang menjadi lembaga pendidikan tinggi yang terkenal yang setara dengan Universitas al-azhar di Cairo dan Universitas Nizamiyah di bagdhad. Perguruan tinggi ini telah menjadi pilihan utama bagi generasi muda yang mencintai ilmu penetahuan, baik dari belahan asia, Eropa, Afrika, dan belahan dunia lainnya.
Banyak yang pantas dilirik pada daerah ini, khususnyta dalam bidang pendidikan. Perpustakaan pada masa itu tiada tandingnya, yang menampunng kurang libih empat juta buku yang mancakup berbagai disiplin ilmu. Buku-buku itu dikonsumtifkan untuk seribu lebih mahasiswa yang sedang menuntut ilmu.
Selain itu terdapat juga Universitas Sevilla, Malago, dan Granada. Pada perguruan tinggi ini diajarkan ilmu kedokteran, astronomi, teolohi, hukuk islam, kimia dan lain-lain. Pada lembaga ini terdapat pengajar yang cukup dikenal diantaranya, yaitu Ibnu Qutaibah yang dikenal sebagai ahli tatabahasa, Abu Ali Qali yang ahli pada Biologi. Namun secara garis besar pada perguruan tinggi di Spayol terdapat dua konsentrasi ilmu pengetahuan yaitu:
a.       Filsafat
Universitas Cordova mampu menyaingi Bagdhad, salah satu diantaranya karena mampu mengimpor ilmu filsafat dari belahan timur dalam jumlah besar, sekalipun bagdhad termaksud pusat ilmu pengetahuan islam. Sehingga beberapa waktu sesudahnya melahirkan filosof-filosof besar dengan karya-karya emasnya.
Ibnu Bajjah adalah filosof muslim yang pertama dan utama dalam sejarah kefilsafatan di Andalusia. Nama lengkapnya adalah Muhammad ibnu yahya ibnu Al-sha’ig, yang lebih terkenal dengan nama ibnu Bajjah. Orang barat menyebutnya Avenpace. Ia dilahirkan di saragosa (spayol) pada akhir abad ke-5H/abad ke-11 M.
Tokoh yang lainnya terdapat  nama Abu Bakar ibnu thulafail, penduduk asli wadi asy, sebuah dusun kecil di sebelah timur Granada dan wafat pada usia lanjutpada tahun 1158 M. Ia banyka menulis masalah kedokteran, astronomi, dan filsafat. Karya filsafatnya yang sangat terkenal adalah Hay Ibn Yaqzhan.
Pada akhir abad ke-12 masehi muncul seorang pengikut aristoteles yang terbesar dari kalangan filsafat islam ia adalah Abu Al-Walid Muhammad Ibnu Ahmad Ibnu Muhammad Ruyd, dilahirkan di Cordova, Andalusia pada tahun 510 H/1126M, yang terkenal dengan nama Ibnu Rusyd. Kepeawaiannya yang luar biasa dengan ilmu hukumsehingga ia diangkat menjadi ketua mahkama agung di Cordova (Qadhi Al-Qudhati). Karya besarnya yang termansyur adalah bidayah Al-Mijtahid.
a.       Sains
Tercatat nama Abbas Ibnu Farnas yang termansyur dalam ilmu kimia dan astronomi. Ia adalah orang pertama yang menemukan pembuatan kaca dari batu. Perkembangan sains pada daerah ini di ikuti pula oleh ilmu kedokteran, matematika, kimia, serta music dan llmu lainnya, bahkan ada ilmuwan wanita yang ahli kedokteran, yaitu Ummu al-Hasan binti Abi jafar.

2.      Factor pendukung kemajuan Pendidikan Islam di Spayol
a.       Adanya dukungan dari penguasa, membuat pendidikan islam cepat sekali maju, karena penguasa sangat mencintai ilmu pengetahuan dan berwawan kedepan.
b.      Adanya beberapa sekolah dan Universitas di beberapa kota di Spayol yang sangat terkenal (Universitas Cordova, Sivilla, Malaga dan Granada).
c.       Banyaknya para sarjana islam yang datang dari ujung timur dan ujung barat wilayah islam dengan membawa berbagai macam buku dan bebragai gagasan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun umat islam terdiri dari beberapa kesatuan politik terdapat juga apa yang disebut sebagai kesatuan budaya islam.
d.      Adanya persaingan antara Abbsiyah di bagdhad dengan umayyah di Spayol dalam bidang ilmu pengetahuan dan peradaban. Kompetensi dalam bidang ilmu penetahuan dengan didirikannya universitas cordova yang menyaingi Universitas Nizammiyah di Bagdhad yang merupakan persaingan fositif,tidak selalu dalam peperangan.
Dari beberapa bacaan dapat disimpulkan bahwa, selain dari beberapa factor diatas pemerintah juga memberi subsidi yang bayak terhadap pendidikan, yakni dengan murahnya buku-buku bacaan, atau diberikan penghargaan yang tinggi, berupa emas murni kepada penulisnya atua penerjemah buku, sebarat buku yang diterjemahnya.
Hal yang sangat menerik yang lain adalah pemerintah juga member subsidi kepada makanan pokok, sehingga masalah pengisian kepala dan pengisian perut tidak terlalu dihuraukan lagi atau relative murah dijangkau serta didapat oleeh masyarakat.
3.      Luluhnya kedigdayaan Islam di Andalusia

Dalam sejarah dan literature yang ada menyatakan bahwa, kedigdayaan islam di Andalusia hanya mampu bertahan sekitar delapan abad saja, kalau dihitung memang waktu yang cukup panjang dan terjadinya beberapa kali pergantian dinasti. Namun pada akhirnya datang juga masa yang ditakuti yaitu masa-masa kehancuran, yang sampai hari ini belum bangk,it dari keluluhan itu.
Diantara penyebab keruntuhan peradaban dan pendidikan di Andalusia adalah :

a.       Komplik Agama
Pada akhir-akhir kemajuan peradaban pendidikan islam di Andalusia, telah muncul kepermukaan paham-paham dan perbedaan keyakinan. Kondisi yang tidak memungknkan bagi umat islam telah membuat ‘ berani’’ umat kristiani menampakkan dirinya kepermukaan, bahkan dengan terang-terangan telah pula berani menentang kebijakan penguasa islam dikala itu.
Para penguasa muslim tidak melakukan islamisasi secara sempurna. Mereka sudah merasa puas dengan hanya menagih upeti dari kerajaan-kerajaan Kristen taklukannya dan membiarkan mereka mempertahankan hokum dan adad mereka, termaksud posisi hierarki teradisional, asl tidak ada perl;awanan bersenjata.
Kondisi seperti ini dapat diperediksi, bahwa kelengahann umat islam termaksud toleransi dan wewenang yang diberikan kepada umat Kristen telah dimamfaatkan untuk mencari kelemahan islam di saat islam lengah dikala itu. Hal itu dipekuat pula oleh Al-Quran bahwa umat Kristen itu tidak akan pernah diam dan senang, sebelum islam bertekuk lutut kepadanya.
a.       Ideoligi Perpecahan
Istilah ‘ibad dan muwalladun’ perendah drajat kepada orang pribumi yang mukallaf selalu dilakukan oleh orang-orang islam keturunan arab, sehingga kelompok-kelompok etnis non arab selalu menimbulkan kegaduhan dan sering menggrogoti serta merusak perdamaian atau celaan dan pemisahan kasta tersebut.
Kultur social kemasyarakatan ketika itu amat berpeluang besar terjadinya pertikaian, apalagi dengan tidak adanya sosok pemimpin yang dapat mempersatukan ideology yang telah memecah belah persatuan. Sehingga keamanan negeri tidak lagi bisa terjamin dengan baik dan terjadinya perampokan dimana-mana. Kondisi seperti ini dimamfaatkan oleh umat kristiani juntuk menyusun kekuatan.
a.       Krisis Ekonomi
Dalam situasai yang semakin sulit, umat kristiani tidak lagi jujur membayarkan upetinya kepada penguasa islam, dengan berbagai dalih, supaya upeti dan pajak tidak lagi dikumpul kepada penguasa. Sering terjadi perampokan yang diskenario oleh kelompok kristiani, dan pada akhirnya menuduh umat islam yang berbuay aniaya kepadanya.
Keadaan yang tidak kondusif ini membuat inkam Negara berkurang, dan akhirnya berdampak besar kepada masyarakat. Padahal dipertengahan kekuasaan islam, pemerintah lebih memperhatikan kemajuan pendidikan dan lupa menata perekonomian sehingga melemahkan ekonomi Negara dan kekuatan militer serta politik.
a.       Peralihan Kekeuasaan
Granada yang merupakan pusat kekuasaan islam terakhir di Spayol jatuh ketangan Ferdinand dan Isabella, sementara dikalangan islam sendiri terjadi perpindahan kekuasaan dengan sistem ahli waris. Pola yang masih dipertahankan umat islam dalam menggantikan tampuk kepemimpinan kadang jatuh dari kelayakan. Sebagaiman bukti sejarah yang mengangkat seoranga raja atas pertimbangan keturunan yang masih berusia belasan tahun.
Peralihan kekuasan seperti ini (raja yang masih berusia belia) serting keliru dalam mengambil keputusan, dan kadang kala terdapat kesalahan besar dan fatal akibanya, baik terhadap pamornya, maupun kestabilan kedaulatan dalam negeri isalam sendiri. Dengan demikian , tidak ada lagi kekuatan islam untuk membendung kebangkitan Kristen didaerah ini.    


 

























Tidak ada komentar:

Posting Komentar